Etos Kerja para Nihonji (Orang Jepang)



Surabaya - Perusahaan saya sedang mengembangkan kerjasama dengan beberapa perusahaan di Jepang. Hal ini mengakibatkan saya sering berinteraksi dengan orang-orang Jepang, saya bisa mengamati dan merasakan bagaimana cara kerja orang Jepang, watak atau sifatnya, dan lingkungan pekerjaannya. Perusahaan Jepang menyukai orang yang mempunyai pemikiran yang fleksibel dan mudah bekerja sama dengan orang lain. Itu saya rasakan ketika saya amati selama berinteraksi dengan mereka. Mereka umumnya berpikiran fleksibel dan mudah bekerja sama dengan orang lain dengan baik.

Hal kedua yang saya amati adalah, orang Jepang itu sangat menghargai waktu. Ini dapat dilihat dari cara jalan orang Jepang yang super duper cepat. Tidak ada yang jalan lelet-lelet dan santai. Semuanya seperti berburu waktu. Sikap mereka dalam menghargai waktu juga terlihat ketika jam masuk kerja. Pada awal tahun 2008 ketika dalam suatu kunjungan kerja ke Jepang, saya bisa melihat bagaimana mereka sudah lebih dulu datang dan menunggu di depan kantor mereka sebelum kantor di buka. Ibaratnya, setelat-telatnya orang Jepang ngantor, masuknya tetap sebelum jam masuk kantor. Enggak pernah melebihi itu, kecuali ada urusan.

Perusahan Jepang itu dalam mengambil keputusan, sekecil apapun urusannya harus didiskusikan bersama-sama, dan dalam pengambilan suatu keputusan, orang Jepang memang agak lama. Seperti yang telah kami lakukan selama kurang lebih 5 tahun tapi baru di awal tahun 2012 ini 'transaksi' terjadi. Berdasarkan yang saya amati sih, seluruh management kadang dikerahkan untuk menentukan keputusan apa yang paling tepat. Keuntungannya sih, meskipun lama dalam mengambil keputusan, ketika tercapai sebuah kesepakatan, semua resiko akan ditanggung bersama karena ini keputusan bersama, dan semuanya mengarah ke tujuan yang sama.

Hubungan antara atasan dan bawahan sangat harmonis. Dan sikap mereka terhadap bawahannya sangat baik. Tidak terkesan menindas. Ketika menyuruh melakukan sesuatu, dilakukan dengan sangat sopan. Mereka bisa membangun hubungan yang harmonis dengan atasan dan bawahan, yang membuat situasi untuk bekerja menjadi menyenangkan. Kalau yang saya lihat sih, orang Jepang itu bisa menjadi orang yang sangat menyenangkan di luar pekerjaan, dan sangat serius ketika bekerja. Oh iya, dan mereka itu teliti banget lho. Sangat memperhatikan setiap detil-detilnya. Perfeksionis sih bisa dibilang.

Orang Jepang suka banget lama-lama di kantor alias overtime work. Baru pulang jam 7, jam 8, atau jam 9. Ternyata memang kalau di negaranya, pulang jam segitu itu biasa banget. Tidak seperti saya yang selalu ingin cepat pulang kalau bekerja.. hahaha... Beda dengan perusahaan Amerika yang kalau sudah jam pulang kerja, ya pulang.

Orang Jepang juga enggak pernah nunjukin kalau mereka lagi pusing sama perkerjaannya atau sedang dibawah tekanan berat. Walaupun ada masalah berat, mereka bisa menyikapi dengan sikap yang cool. Simpelnya sih, ya udahlah jalanin aja. Enggak usah banyak ngeluh. Begitu sih yang saya perhatikan. Able to deal with stress deh mereka itu.

Dan hal yang sangat mengesankan bagi saya adalah, orang-orang Jepang seperti tidak mengenal kata pensiun, karena rata-rata rekanan kami itu berusia diatas 60 tahun, dan bagi orang Jepang, usia 60 tahun adalah masa-masa 'awal' untuk menjadi seorang wirausaha !!!



written by. Herson Tendean
di tulis ketika menanti penerbangan delay kembali ke Ibukota di Juanda Airport.

Comments

Popular posts from this blog

FILOSOFI HIDUP IKAN SALMON

Filosofi Air...

Mengapa Para Pekerja Kantoran atau Pekerja Kerah Putih (White-Collar Worker) "cuek" terhadap RUU Omnibus Law?