Bersahabat Karena Status...

Di sebuah perusahaan advertising, ada seorang gadis bernama Mira. Dia bertugas mendistribusikan surat untuk para staf di perusahaan itu. Pekerjaannya terlihat sangat sederhana. Apa lagi jika dibandingkan dengan copywriter, art design, marketing yang dianggap penting karena memberi kontribusi lebih nyata pada perusahaan. Mungkin karena itu, keberadaannya sering diabaikan. Tak banyak yang tahu namanya. Mereka hanya mengenalnya sebagai si gadis pembawa dokumen. Hingga suatu kali, Mira tidak masuk selama beberapa hari. Tak urung, kantor jadi kacau karena surat tidak dapat terdistribusikan dengan baik. Dalam keadaan seperti itu, barulah orang merasakan betapa pentingnya kehadiran seorang Mira.

Ya, tanpa disadari, kita seringkali kurang memperhatikan rekan kerja yang bagiannya lebih rendah. Mungkin, karena kita menganggap bergaul dengan mereka tidak banyak membawa keuntungan. Manusia sering kali menghargai seseorang karena statusnya. Padahal status itu hanyalah buatan manusia dan tidak kekal. Sedangkan di hadapan Tuhan status kita adalah sama, yaitu anak-anak-Nya yang berhak menerima keselamatan karena cinta dan belas kasihan Allah.

Jadi, rasanya tidak layak jika kita tidak menghargai orang lain hanya karena statusnya lebih rendah dari kita. Tuhan senang dengan orang yang rendah hati. Marilah kita mengasihi dan memperhatikan sesama kita, tanpa memandang statusnya.

Memandang orang lain hanya sebatas kulit luar adalah kebodohan yang sangat memalukan.


Sumber: Renungan Malam untuk Setahun

Comments

Popular posts from this blog

FILOSOFI HIDUP IKAN SALMON

Filosofi Air...

Mengapa Para Pekerja Kantoran atau Pekerja Kerah Putih (White-Collar Worker) "cuek" terhadap RUU Omnibus Law?